SKOR.id – WhatsApp, sebuah aplikasi layanan pesan singkat terkemuka di dunia, bekerja sama dengan Tim F1 Mercedes-AMG Petronas untuk merilis sebuah film pendek terbaru belum lama ini.Film pendek tersebut berjudul Push Push, yang merayakan sukses pembalap Mercedes-AMG Petronas, Lewis Hamilton, menjadi juara Formula 1 tujuh kali.Disutradarai oleh JM Harper, film berdurasi 11 menit ini menangkap esensi perjalanan pembalap asal Inggris tersebut.Push Push menyatukan momen-momen jujur ​​dengan para remaja yang sedang mencari jati dirinya dalam mengatasi tantangan hidup.Berlatar di garasi, film ini menawarkan pandangan pribadi tentang pasang surut karier Hamilton, dari perjuangannya di sekolah hingga kemenangannya di lintasan balap.Sepanjang percakapan, Hamilton menekankan pentingnya dukungan, khususnya peran penting yang dimainkan oleh keluarga, teman, dan rekan satu timnya dalam membantunya bertahan.&nbsp;Seperti yang ia katakan kepada para remaja, "Ke mana pun kita berusaha pergi, kita akan sampai di sana jika kita bersama-sama."Elemen utama Push Push adalah bagaimana Hamilton menggunakan aplikasi WhatsApp untuk tetap terhubung dengan sistem pendukungnya.Pembalap 39 tahun itu membagikan pesan-pesan penyemangat yang sering disampaikan melalui obrolan grup dan pesan suara, yang membantunya melewati masa-masa sulit.Termasuk saat Hamilton kembali ke podium dengan kemenangan di Sirkuit Silverstone pada awal tahun ini.Pesan yang tidak tergoyahkan dari seorang teman sebelum balapan berbunyi "Semoga beruntung, saudaraku" disorot sebagai sumber penghiburan yang kecil namun kuat selama mengalami masa-masa sulit.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/K3Do67MKXzg?si=KUchOJt06-7OLM36" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Film pendek ini merupakan bagian dari kemitraan WhatsApp yang sedang berlangsung dengan Tim F1 Mercedes-AMG Petronas.Keduanya menjalin kolaborasi yang menggarisbawahi ketergantungan tim pada platform tersebut untuk tetap terhubung dan terkoordinasi sepanjang musim F1.&nbsp;Kemitraan ini juga mencakup konten eksklusif yang tersedia melalui kanal WhatsApp Mercedes-AMG, yang telah menarik lebih dari 6,5 juta followers (pengikut).Film tersebut ditayangkan perdana pada 18 Oktober 2024 di Stubb's BBQ di Austin, Texas, menjelang Grand Prix AS.&nbsp;Setelah pemutaran, Hamilton bergabung dengan presenter F1, Naomi Schiff, untuk membahas dampak konektifitas dalam olahraga dan kehidupan.Push Push mengikuti tradisi WhatsApp dalam menyoroti kisah-kisah inspiratif melalui konten aslinya.&nbsp;Awal tahun ini, merek tersebut merilis Happiness and Love: A True Story on WhatsApp.Film tersebut menceritakan kisah Layla Faraj, seorang pengungsi asal Suriah berusia 20 tahun, yang beralih ke platform tersebut selama masa sulit.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ob2NzSG8Ge0?si=6GCMrmX2m0dX353g" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film "Push Push" ceritakan sukses Lewis Hamilton juara Formula 1 tujuh kali.

Films

Kisah Sukses Lewis Hamilton di Formula 1 Diungkap dalam Film Pendek

SKOR.id – Ada yang berbeda dan menarik dengan majalah L'Officiel Hommes edisi terbaru. Maklum, yang menjadi cover majalah fesyen mewah dan gaya hidup pria itu tak lain adalah George Russell. Ia menjadi cover untuk L’Officiel Hommes edisi bulan Oktober 2024 ini.&nbsp;Selama ini, pembalap F1 dari Mercedes-AMG Petronas Formula One Team itu juga dikenal sebagai duta merek Tommy Hilfiger.&nbsp;Jadi, tidak mengherankan bila Russell juga memamerkan Fall '24 Runway and Menswear Collections dari Tommy Hilfiger. Pembalap asal Inggris itu pun mampu menggambarkan semangat keanggunan modern dan gaya abadi lewat setelan busana dari Tommy Hilfiger.Dalam wawancara dengan L'Officiel Hommes, Russell membagikan kisah perjalanannya menuju Formula 1, kekuatan ketekunan, dan hubungan uniknya dengan merek Tommy Hilfiger.&nbsp;Di usianya yang ke-26, Russell juga sedang meremajakan podium tim Mercedes. Sementara, Formula 1 sedang menjalani transformasi generasi. Russell dinilai sosok pembalap yang bersemangat dengan pikiran yang kuat dan fisik seorang bintang muda.Russell mulai turun di balapan pada usia 8 tahun di karting. Menurutnya, memulai sejak dini sangat penting bagi calon pembalap Formula 1 di masa depan.&nbsp;“Formula 1 adalah olahraga yang sangat kompetitif. Angka-angka tersebut tidak menguntungkan Anda, namun ketahanan, kepercayaan diri, dan fokus memungkinkan Anda mengembangkan keterampilan mental dan fisik dengan cepat, sejak usia muda,” katanya.&nbsp;“Formula 1 juga merupakan olahraga yang unik dalam hal laju kehidupan. Balapan dan posisi di kejuaraan sepanjang tahun memberikan pengalaman berharga.”Russell juga mengungkapkan bila Formula 1 saat ini – utamanya dalam beberapa tahun terakhir – adalah kenyataan sesuai dengan impian masa kecilnya.&nbsp;“Dalam beberapa tahun terakhir, Formula 1 mengalami peningkatan popularitas yang fenomenal dengan basis penggemar yang belum pernah terlihat sebelumnya,” ucap Russell.&nbsp;“Melihat lautan suporter yang hadir di setiap balapan di kalender resmi merupakan perasaan yang luar biasa. Dan menemukan diri Anda bersaing bersama para juara dunia terhebat, dengan tim Mercedes yang menginspirasi, adalah sesuatu yang selalu saya impikan.&nbsp;“Namun, memenangi Kejuaraan Dunia Formula 1 tetap menjadi impian utama saya dan saya akan terus memperjuangkan gelar tersebut.” &nbsp; &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBJlZ8qt8-3"></oembed></figure>Russell menambahkan bila Formula 1 adalah olahraga yang sangat menginspirasi, baik di dalam maupun di luar lintasan, baik melalui performanya maupun gaya hidupnya. Interaksi dan komitmen penggemar terhadap tim dan pembalap menjadikan mereka sangat populer.&nbsp;Saat ditanya soal tantangan pribadinya di Formula 1, Russell menjelaskan&nbsp; di F1 tantangannya lebih banyak dibanding olahraga lainnya. Jika tidak ada tantangan, berarti ada masalah. F1 adalah salah satu olahraga paling intens, baik secara alami maupun karena tantangan.&nbsp;“Semua orang, baik tim maupun pembalap, hanya memikirkan satu hal: memenangi Kejuaraan Dunia. Dan persaingannya sangat ketat. Oleh karena itu, dan menurut pendapat saya, tantangan saat ini adalah mencari peluang untuk maju satu tempat di setiap balapan, setiap akhir pekan. Tetapi, Anda tidak mendapatkan apa pun secara cuma-cuma,” ucapnya.Lantas, bagaimana Russell bisa menjadi brand ambassador&nbsp;Tommy Hilfiger? Russell menjelaskan bila desainer top asal Amerika Serikat itu adalah penggemar berat Formula 1, dan dia salah satu legenda di paddock!&nbsp;“Mereknya telah menjadi mitra tim Mercedes-AMG F1 sejak 2019, dan ia memiliki bakat dalam memadukan mode dan motorsport,” ujar Russell.&nbsp;“Saya juga suka memberi sentuhan unik pada karya klasik, dan kami berdua langsung cocok saat membicarakannya. Saya sekarang menjadi bagian dari keluarga, seperti yang dia rasakan, dan pacar saya Carmen juga bekerja bersamanya.”Dalam kesempatan itu, Russell juga mengisahkan pengalamannya mengenakan pakaian rancangan Tommy Hilfiger dan jenis setelan apa yang digemarinya.&nbsp;“Hampir setiap balapan akhir pekan, saya datang dengan mengenakan Tommy Hilfiger. Paddock telah menjadi tempat yang sangat prestisius, sangat terlihat dari waktu ke waktu, dan saya suka mengekspresikan gaya saya di sana dengan mengenakan pakaian terbaru,” katanya.&nbsp;“Utamanya setelan bergaya soft dari koleksi kolaborasi ‘Tommy x Mercedes-AMG F1 x Clarence Ruth’. Tidak lupa dua barang wajib saya: celana chino klasik dan kaus polo rugby.“Untuk gaya di luar paddock, saya menyukai model-model yang kontemporer, klasik dan abadi. Pokoknya yang sangat Tommy Hilfiger!”&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=mvCISbEmGALeq9bx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap Formula 1 George Russell baru-baru ini dipercaya menjadi cover majalah Prancis, L’Officiel Hommes.

Culture

George Russell Suka Ekspresikan Gaya Berpakaian di Paddock F1 

SKOR.id – Kendati Prinsipal Tim Williams F1 James Vowles sudah meminta maaf karena telah menyebut Mick Schumacher “tidak istimewa dan hanya akan menjadi baik”, faktanya pernyataan bos tim asal Inggris itu di Grand Prix Italia, dua pekan lalu, kian menegaskan soal posisi Mick Schumacher.&nbsp;Perannya sebagai pembalap cadangan Mercedes telah membuatnya tetap bermimpi F1. Namun, kendati masih optimistis, faktanya pembalap asal Jerman berusia 25 tahun itu telah dilupakan oleh Williams – yang mendapat pasokan power unit dari Mercedes – yang justru memberikan posisi kepada Franco Colapinto untuk sisa musim F1 2024.Mirisnya, Mick Schumacher juga ditolak oleh Alpine – yang mobilnya dikendarai Schumacher di FIA World Endurance Championship/WEC (Kejuaraan Balap Ketahanan Dunia) – untuk lowongan tahun 2025 (yang malah jatuh ke tangan Jack Doohan).Berkaca dari kondisi-kondisi di atas, dua pertanyaan besar pun muncul: apakah peluang Schumacher untuk turun di F1 sudah habis? Atau, apakah ia secara tidak fair&nbsp;sudah diabaikan?Skor.id&nbsp;akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Pilihan Sangat SedikitPutra legenda balap F1 Michael Schumacher itu diyakini masih akan menjadi reserve driver&nbsp;Merceds, sambil melanjutkan turun balapan di WEC. Tetapi, target Schumacher sesungguhnya adalah kembali turun membalap di F1.Secara teknis ada dua lowongan untuk tahun 2025 tetapi mengingat salah satunya berada di ekosistem pembalap Red Bull, satu-satunya kursi yang masih terbuka adalah di Sauber, yang mulai awal tahun depan akan dimiliki sepenuhnya oleh Audi menjelang masuknya F1 pada tahun 2026.&nbsp;Valtteri Bottas yang saat ini menjabat tampak difavoritkan untuk kursi tersebut. Namun dengan adanya lobi yang vokal di Jerman, selalu ada kemungkinan bahwa Audi mungkin ingin memilih susunan pembalap Jerman dengan menggandeng Schumacher dan Nico Hulkenberg.Namun saat ini hal tersebut tampaknya sangat sulit dan akan menjadi keputusan yang membingungkan. Meskipun, Schumacher memang memiliki hubungan dengan bos baru Audi F1 Mattia Binotto sejak ia menjadi bagian dari akademi Ferrari.&nbsp; &nbsp;Bahkan jika siapa pun selain Bottas yang mendapatkan kursi itu, tampaknya lebih mungkin untuk memilih pendatang baru. Mungkin anak didik Sauber sendiri juara Formula 2 2023 dari McLaren junior, Theo Pourchaire, atau Gabriel Bortoleto yang dilatih Fernando Alonso yang kini berada di urutan kedua di klasemen F2. Keduanya telah menjadi kandidat kuat.Apakah Karier F1 Schumacher Sudah Selesai?Mick Schumacher masih merupakan salah satu pembalap F1 yang mungkin perlu ditempatkan di suatu tempat. Jadi, tidak bisa dikatakan kariernya sudah pasti berakhir.Tetapi, harus diakui bahwa prospeknya untuk mendapatkan pekerjaan penuh waktu (pembalap utama di satu tim F1) dan permanen mungkin sudah hilang. Kemungkinan besar, Schumacher akan absen satu musim lagi.Dia akan terus menjadi pilihan bagi tim mana pun yang perlu melakukan pergantian pembalap. Namun, karena ditolak mentah-mentah atau diabaikan oleh banyak tim, harapan Schumacher memudar. Tetapi mengingat pengalamannya, Schumacher tetap bisa bermain sehingga tidak bisa sepenuhnya putus asa.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_data_Skor_Special_Mick_Schumacher_Dede_S_Mauladi_Skor_id_ccd1b85f77.jfif" alt="Boks data Skor Special Mick Schumacher - Dede S Mauladi Skor.id.jfif"><figcaption>Statistik Mick Schumacher saat turun penuh di Formula 1 selama dua musim memang kurang mengesankan. (Dede S. Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Apakah F1 Berlaku Tidak Fair pada Schumacher?Apakah F1 telah memberi Schumacher kesempatan yang adil? Ada banyak orang yang berpendapat bahwa hal itu belum terjadi, dan tidak hanya anggota keluarga dan basis penggemarnya sendiri.&nbsp;Penasihat motorsport Red Bull Helmut Marko pernah mengatakan adalah “fakta” bahwa Schumacher diperlakukan tidak adil oleh Guenther Steiner, mantan Prinsipal Tim Haas, saat Schumacher memperkuat tim itu.&nbsp;Di sana, Schumacher mencetak 12 poin dalam 43 start - meskipun itu termasuk musim debut pada tahun 2021 saat Haas turun dengan mobil yang tidak dikembangkan dan sebagian besar tidak berubah dari pendahulunya (sasis 2020). Dalam situasi yang lebih representatif pada tahun 2022, ia dikalahkan secara komprehensif oleh Kevin Magnussen.Bagaimanapun, Marko jelas tidak merasa hal itu tidak adil. Ada opsi untuk membawa Schumacher ke Red Bull pada tahun 2023. Tetapi yang dibuat saat itu justru keputusan naas untuk mengontrak Nyck de Vries.Selaiin itu, ada satu aspek dari Schumacher yang membuatnya tidak menarik bagi tim-tim F1, yakni nama belakangnya (yang berujung pada kebisingan di sekitarnya).&nbsp;Hal ini sebelumnya digambarkan sebagai hal yang positif bagi Schumacher, namun tidak demikian halnya belakangan ini. Steiner bahkan pernah mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sky Sports F1 tahun lalu bahwa Haas menganggap komentar dari orang-orang seperti pamannya, Ralf Schumacher, dan sebagian media Jerman bersifat kontra-produktif.“Mereka (media-media Jerman) mencoba memberikan tekanan untuk mempertahankan Mick dan menyalahkan tim. Menurut saya itu tidak baik untuk Mick,” kata Steiner.Meski begitu, semua itu tidak akan menjadi masalah jika Schumacher dianggap lebih dari sekadar pembalap F1 yang baik.Schumacher memang seperti itu. Jika diberi kesempatan lagi di F1, dia tidak akan melakukan pekerjaan yang buruk dan akan memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa dia menggunakan waktu istirahatnya untuk memperbaiki kelemahannya.Namun sulit untuk membantah bahwa putra juara dunia F1 tujuh kali Michael Schumacher itu akan melakukan pekerjaannya dengan baik. Padahal, itulah yang dicari oleh tim.Vowles, di tengah sejumlah reaksi keras, mengatakan bahwa dia “bodoh” jika mengatakan Schumacher “tidak istimewa”, seraya menjelaskan bahwa dia menggunakan kata itu dalam konteks beberapa juara dunia termasuk Ayrton Senna dan Lewis Hamilton. Ia pun membenarkan telah meminta maaf kepada Schumacher.Tapi pada dasarnya Vowles benar. Schumacher tidak pernah menunjukkan potensi superstar di F1, seperti ayahnya. Jika memilikinya, ia tidak akan dikalahkan oleh Magnussen pada tahun 2022 saat mengendarai mobil yang bisa mencetak poin.Di F1, performa adalah yang terpenting dan segalanya. Intinya, Mick Schumacher belum membuat kagum tim mana pun yang ia dukung. Itulah sebabnya ia terus-menerus masuk dalam daftar opsi tetapi tidak pernah berada di urutan teratas.Meski begitu, Mick Schumacher memiliki pengalaman F1 selama dua musim serta pengujian jarak tempuh baru-baru ini untuk Mercedes, McLaren, dan Alpine, yang berarti, untuk saat ini, ia masih 'terkini' sebagai pembalap F1.Meskipun demikian, Mick Schumacher tetap masih kandidat yang logis untuk menjadi pembalap mengingat betapa kecilnya jumlah pembalap dengan pengalaman F1 baru-baru ini.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/TO-ai-DLfp8?si=_18U_KT6F8RhDBse" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mick Schumacher akan terus berjuang untuk bisa dipercaya tim Formula 1 menjadi pembalap reguler.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengapa Tim-tim F1 Masih ‘Menolak’ Mick Schumacher

SKOR.id – Kejuaraan Dunia Formula 1 2024 sudah dimulai dengan digelarnya tes pramusim di Bahrain selama tiga hari, yang berakhir pada Jumat (23/2/2024) malam WIB.Dengan dimulainya Formula 1, maka bisa dibilang saat itu pula Lewis Hamilton fashion week&nbsp;juga dimulai. Pasalnya, bukan rahasia lagi jika fan F1 juga tertarik melihat gaya berbusana pembalap Tim Mercedes-AMG Petronas F1.&nbsp;Para penggemar itu juga selalu menunggu outfit&nbsp;baru yang dikenakan Hamilton di paddock. Hal tersebut sudah terlihat dalam dua hari awal tes Bahrain dari dua akun media sosial: Instagram @hamazinglew dan eri @hamxnda di X (dahulu Twitter), lewat sejumlah foto yang diunggah.Hamilton Memadukan Outfit dengan Fesyen Pilihan&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C3nS2gxvVUX"></oembed></figure>Pada tes hari pertama, Rabu (21/2/2024), Hamilton sudah mengenakan pakaian mewah. Dia mengenakan jaket Wales Bonner yang harganya lebih dari 800 dolar AS (sekira Rp12,5 juta) dan memasangkannya dengan celana panjang seharga 550 dolar AS dari merek yang sama.&nbsp;T-shirt ketahanan dari label yang sama seharga 250 dolar AS melengkapi tampilannya. Sepatu jungle boot dari Timberland senilai 198 dolar AS ditambahkan ke tampilannya. Saat berada di garasi Mercedes, Hamilton beralih ke sepatu kets Puma Palermo seharga 90 dolar AS.Hamilton juga mengenakan kacamata hitam dari Jacques Marie Mage pada hari itu. Kacamata hitam edisi terbatas ini memberi penghormatan kepada beberapa pembalap legendaris di dunia olahraga balap.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">LEWISSS IS HERE <a href="https://t.co/S5vpVPMwXc">pic.twitter.com/S5vpVPMwXc</a>— eri (@hamxnda) <a href="https://twitter.com/hamxnda/status/1760547787358281835?ref_src=twsrc%5Etfw">February 22, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Pilihan pakaian Hamilton pada hari ke-2 tes Bahrain, Kamis (22/2/2024) tidak menunjukkan “harga yang mahal”. Dia memilih untuk mengenakan pakaian yang lebih sederhana dan relatif lebih mudah dibeli orang lain.&nbsp;Namun, aksesorisnya lain ceritanya. Kacamata hitamnya saja sudah cukup untuk melubangi kantong banyak orang. Harga jam tangannya hampir lima kali lipat dari rata-rata gaji bulanan di Amerika Serikat, yang semakin menunjukkan mahalnya harga aksesorinya.Saat merinci apa saja yang dipakainya pada hari kedua, pembalap asal Inggris berusia 39 tahun itu mengenakan celana olahraga bermotif kamuflase hijau dengan sepatu kets Dior. Diketahui bermerek Acne Studios, harga sweatpants&nbsp;ini ditaksir 500 dolar AS (sekira Rp7,80 juta).&nbsp;Dia memadukannya dengan t-shirt dari Dries Van Noten yang bernilai setidaknya 270 dolar AS). Kacamata hitam dari Jacques Marie Mage seharga 870 dolar AS menyempurnakan penampilan juara dunia F1 tujuh (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) kali tersebut.Melengkapi tampilan Hamilton adalah jam tangan AMG G63 dari IWC senilai 33 ribu dolar AS. Jam tangan ini memiliki casing emas 18 karat berlapis baja yang mampu menahanan tekanan air hingga 10,0 bar.&nbsp;Arloji ini memakai pemutar otomatis Pellaton dengan tampilan tanggal dan memiliki cadangan daya untuk tujuh hari. Dengan 252 komponen, jam tangan ini memiliki 31 permata yang disematkan di dalamnya untuk mempercantik tampilannya.Hamilton telah lama menjadi pembalap Mercedes. Dengan status itu, ia pun menjadi duta jam tangan IWC. Mengingat hal yang sama, ia bahkan pernah menjalin kolaborasi khusus dengan merek jam tangan mewah tersebut.&nbsp;Kolaborasi ini memberi jalan bagi Hamilton untuk mengenakan beberapa jam tangan terunik di dunia. Namun, dengan bakal hengkangnya Hamilton dari Mercedes (ke Scuderia Ferrari) pada akhir tahun 2024, maka kerja sama antara dirinya dan IWC pun akan berakhir.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/qubJi0_0uv4?si=b_Z7BZ6Y2MPiL_1Q" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Outfit yang dikenakan Lewis Hamilton pada hari kedua tes pramusim F1 di Bahrain menarik perhatian. 

Latest Articles - Mercedes-AMG Petronas

Kisah Sukses Lewis Hamilton di Formula 1 Diungkap dalam Film Pendek

George Russell Suka Ekspresikan Gaya Berpakaian di Paddock F1

Mengapa Tim-tim F1 Masih ‘Menolak’ Mick Schumacher

Lewis Hamilton ‘Fashion Week’ Sudah Dimulai